BAYAN MAJELIS ALMUWASHOLAH

OLEH PENDIRI MAJELIS

ALHABIB UMAR BIN MUHAMMAD BIN SALIM
BIN HAFIDZ


Bismillahirrahmanirrahim

Kepada saudara-saudaraku tercinta dan mulia, para Ahli Ilmu Syari’ah Ilahi Al Muhammadi, semoga Allah senantiasa menjaga antum. Melindungi serta menuntun setiap langkah dan mengilhamkan petunjuk-Nya. Menganugerahkan kemampuan untuk menjaga amanat dan menunaikannya dengan sempurna. Dan kiranya Allah SWT menolong antum dalam menegakkan Syariat yang lurus dan penuh kedamaian ini. Semoga Allah menjadikan antum bermanfaat untuk Ummat, melindungi kemurnian Islam, menjaga hidayah dari Nya dan kebenaran agama-Nya. Amiin

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh

Amma ba’du...

Para Ulama yang mulia,

Sebagaimana telah kita ketahui bersama tentang kondisi umat Islam pada saat ini berupa; kemunduran, perpecahan dan merajalelanya kejahatan, juga bencana dan ujian yang terus menimpa mereka. Penyebab utama dari semua itu adalah dilalaikannya perintah Allah dan dengan sengaja melanggar larangan Allah SWT.

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya setiap raja punya garis batas yang tidak boleh dilanggar. Ketahuilah bahwa garis batas milik Allah adalah segala yang Dia haramkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sementara itu, disisi lain, kita ketahui betapa besarnya tanggung jawab dan tugas para Ulama. Mereka adalah manusia yang menjadi sinar hidayah, penunjuk jalan dalam menyelamatkan umat, penerang bagi mereka dan penjaga Ajaran Allah SWT. Sesungguhnya tugas-tugas mulia itu tidak mungkin direalisasikan para Ulama, kecuali jika mereka saling tolong menolong, bersatu, jujur dan fokus pada tujuan tujuan di atas. 

Oleh karenanya demi merealisasikan tanggung jawab tersebut terfikir dan timbul niatan yang kuat untuk mendirikan : “Majelis Al-Muwasholah Baina Ulama Al-Muslimin” (Majelis Silaturrahim antar Para Ulama). Adapun penjelasan tentang maksud, tujuan dan media yang akan digunakan oleh Majelis tersebut terlampir bersama surat ini.

"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu. Jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah setelah itu ? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal." (Ali Imran : 159 – 160)

Tujuan utama dalam mendirikan Majelis seperti ini bukanlah untuk membuat suatu gerakan baru, organisasi baru, partai baru, atau hal-hal serupa itu. Karena hal yang demikian sudah sangat banyak dan umat Islam tidak memerlukan lagi tambahan lembaga serupa itu. Tetapi maksud dan tujuan dibentuknya Majelis ini adalah untuk melaksanakan kerja aktif dalam dakwah yang murni dan sesuai dengan situasi dan kondisi Ummat. Dengan itu diharapkan para pelaksana kerja dakwah ini dapat memahami dengan baik berbagai realitas dan kenyataan yang terjadi atas Ummat dengan kacamata cakupan Ilmu Syariat yang suci. Sehingga mereka dapat memperbaiki sikapnya dalam berinteraksi dengan semua realitas dan keadaan tersebut. Juga diharapkan mereka mampu mengorganisir semua sumber daya, potensi dan kemampuan untuk tujuan terpeliharanya kepentingan-kepentingan Ummat.

Didasari atas kerangka dan landasan Agama yang ‘lurus’ dan ‘toleran’. Tanpa sikap fanatisme berlebihan, membingungkan Ummat, sikap teledor dan serampangan atau sikap buruk lainnya. Dengan itu, usaha-usaha dakwah dari semua sumber daya yang ada dapat tercurahkan sepenuhnya untuk kebutuhan yang terpenting bagi Ummat dalam menjaga Agama mereka serta tegaknya persatuan kaum Muslimin.

“(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) Telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim sejak dahulu. Dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasulullah itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu. Maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.” (Al-Hajj : 78)

Kita semua akan melaksanakan kerja dakwah ini secara bertahap sesuai kemampuan dengan berharap bantuan, pertolongan dan rahmat Allah SWT. Usaha dakwah ini haruslah berkesinambungan dalam pelaksanaannya, tanpa rasa putus asa, tergesa-gesa, menunda-nunda, atau bermalas-malasan.

Apabila antum mempunyai pendapat atau pandangan untuk merealisasikan tujuan-tujuan mulia yang kita harapkan bersama ini, maka Insya Allah akan ada yang mengumpulkan pendapat atau pandangan antum untuk dipertimbangkan sehingga mungkin dan layak untuk dapat direalisasikan.

Para ulama yang mulia,

Jika rencana tersebut di atas, yaitu mendirikan ‘majelis amali’ (kelompok kerja), yang terlepas dari sikap fanatisme dan kepentingan-kepentingan pribadi dan duniawi, dianggap baik, maka kami harapkan antum dapat menuliskan nama serta data diri antum.

Dalam Majelis ini antum dapat memilih untuk berpartisipasi dalam kelompok kerja (anggota aktif), atau sebagai anggota pasif di dalamnya. Seandainya antum menjadi anggota aktif, maka pihak kami akan menyampaikan permasalahan-permasalahan terbaru secara rinci yang tentunya memerlukan kontribusi aktif dari antum. Namun apabila antum berkenan sebagai partisipan (pendukung) maka pihak kami akan menyampaikan permasalahan-permasalahan tersebut secara global dan berharap bantuan antum dalam pemecahannya.

Untuk dimaklumi bahwa semua pilihan di atas tentu kiranya tidak akan membuat terbengkalainya kegiatan-kegiatan khusus, pekerjaan-pekerjaan rutin, profesi, dan kelebihan yang menjadi rutinitas keseharian antum.

Sesungguhnya yang telah antum jalani selama ini sama sekali tidak berlawanan atau bertentangan dengan dua pilihan yang ditawarkan diatas.

Sesuatu akan dianggap bertentangan dengan tujuan majelis ini apabila :

1.     Hal itu berlawanan dengan nash Syariah Qoth’i yang tidak ada penafsiran lain di dalamnya.

2.     Hal tersebut secara jelas dan nyata dapat merusak maksud dan tujuan dari Majelis Al-Muwasholah ini.


Pelayan antum yang mengharapkan doa;

Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz

ibn Syekh Abubakar bin Salim

Facebook
Twitter
YouTube
Instagram